Kamis, 29 Agustus 2013

[Akira-Kouyou Fanfiction] Cassis

Cassis
Senyum itu, entah mengapa aku begitu merindukannya. Aku merindukan dekapan hangat yang mampu menenggelamkanku dalam damai, seandainya saja dia masih disini. Seandainya. Ya, seandainya! Karena kenyataannya dia takkan pernah bisa kembali padaku. Terhalang oleh labirin tipis yang memisahkanku dengannya. Tipis memang, namun tidak ada yang bisa menghancurkannya. Aku ataupun dia. Tidak ada!
Aku benar-benar merasa bodoh, aku menyesal. Sungguh aku menyesal. Maafkan aku, aku memang seorang pecundang. Aku terlalu takut. Aku takut menyakitinya, menggoreskan luka dihatinya, aku tak ingin lagi melihatnya menangis karena perbuatanku. Aku benar-benar tidak sanggup jika melihatnya terus seperti ini, menagis dalam diam. Menelan semua kesulitan yang dia hadapi sendiri. Aku selalu mengulangi kesalahan yang sama, membuatnya selalu menagis. Membuatnya selalu terluka karena hatiku yang belum bisa melangkah menjauh dari bayang masalalu.
Terlalu menyakitkan untuk sekedar menyentuhnya. Saat aku belum bisa sepenuhnya melupakan seseorang dimasa lalu, dia tidak banyak bertanya. Dia hanya diam dan menggengga tanganku erat. Memberiku kekuatan yang dia salurkan melalui genggaman tangannya. Hangat, perasaan itu menyelimutiku kala itu. Walaupun dia tersenyum, aku tau hatinya terluka.
Berhentilah bersandiwara! Aku tau hatinya menangis, aku tau. Tapi apa yang bisa kulakukan jika dia selalu saja berkata “Daijoubu yo!” setiap aku bertanya tentang keadaannya. Senyum itu terlihat getir, aku tau dia mencoba untuk menjadi lebih kuat menghadapi kenyataan. Berhentilah! Kumohon… karena itu membuatku menjadi manusia paling bodoh yang tidak bisa berbuat apa-apa saat orang yang ku cintai harus menanggung semua kesedihannya sendiri. Aku menyayanginya… ah, bukan, aku mencintainya. Terlalu mencintainya.
Ingin rasanya aku menghapus air mata yang mengalir membasahi pipi putihnya, namun aku tidak pernah membiarkan tanganku menyentuhnya. Dia bagaikan kaca tipis yang akan remuk jika disentuh, aku sudah banyak membuatnya terluka. Membuat air matanya selalu mengalir saat aku meninggalkannya sendiri. Tuhan… betapa bodohnya aku menyia-nyiakan orang berhati malaikat seperti dia. Mengapa aku begitu kejam sehingga membuatnya selalu menangis, air matanya terlalu berharga Tuhan… kumohon, berikan kebahagiaan untuknya. Bantu aku melupakan masalaluku, aku sangat mencintai malaikatku Tuhan, kumohon bebaskan aku…
“Yoss…! Ayo kita tata masa depan, kau tidak harus selalu melihat kebelakang. Semua pasti akan baik-baik saja!” itulah yang selalu dia katakan saat aku mulai lelah untuk berjalan, saat aku mulai putus asa. Mungkin jika dia tidak ada, aku sudah bunuh diri. Haaah… dia benar-benar malaikatku, malaikat penyelamatku. Dan dialah alasanku untuk hidup, menjalani hidup yang kurasa sungguh tidak adil. Dia adalah orang yang mengajarkanku arti cinta dan pengorbanan. Dia juga yang menunjukkan padaku bahwa masih ada cinta yang bisa kudapatkan saat aku kehilangan cinta yang lain.
Tapi kurasa dia salah, aku memang mendapatkan cinta yang lebih besar saat aku kehilangan cinta dimasa lalu. Namun, adakah ada cinta yang lebih besar yang bisa kudapatkan selain cintanya? Orang yang membiarkan dirinya terluka demi membuatku bahagia, yang membiarkan hatinya tersakiti asalkan aku bahagia. Siapa? Siapa yang bisa memberiku cinta  tulus seperti yang dia berikan padaku? Apa ini yang dia rasakan saat melihatku tertawa dengan orang lain? Atau lebih menyakitkan dari ini? Tolong katakan padaku, aku tidak ingin menjadi orang paling jahat yang selalu membuatnya menagis sendiri.
“Kau harus tetap bertahan, aku yakin kau bisa. Jangan menangis, tetaplah tersenyum apapun yang terjadi. Maaf aku tidak bisa lagi menjagamu.”
Ya, dia meninggalkanku. Saat aku menyentuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Mengapa takdir selalu kejam? Mempermainkanku. Belum cukup puaskah takdir itu menjatuhkanku sebelum dia –malaikatku— datang padaku? Belum cukupkah takdir menyiksaku saat aku melihat dia menangis dan selalu tersenyum palsu didepanku? Apa itu belum cukup?
Aku lelah, bahkan terlalu lelah untuk menagis. Maaf aku tidak bisa mengabulkan keinginan terakhirnya, keinginan sederhana namun terasa sulit. Semakin kucoba untuk berlari, semakin jelas bayangannya. Tersenyum katanya, aku bahkan sudah lupa bagaimana aku tersenyum. Bertahan hidup? Untuk apa? Tidak ada lagi alasan untukku bertahan. Dialah nafasku, dialah detak jantungku. Dan kini dia pergi dan aku takkan pernah bisa bertemu dengannya lagi, selamanya. Lalu apa yang harus ku pertahankan?
Setiap malam yang ku hitung aku semakin merindukannya, mungkin ini hukumanku. Dia pergi saat aku akan menyatakan perasaanku padanya, perasaan yang sudah lama ku pendam untuknya. Mencari waktu yang tepat, namun berujung petaka. Kami memang sepasang kekasih, tapi aku tidak pernah mengatakan bahwa aku juga mencintainya.
Sakit, sesak, sedih, perih. Entahlah aku tidak tau, saat ini aku benar-benar dalam titik terlemahku. Dadaku sesak setiap aku mengingat wajahnya yang basah karena air mata. Aku ingin menemuinya, ah… kurasa bersamanya lebih tepat.
Kini aku berdiri ditempat peristirahatan terakhirnya, dimana dia sedang tertidur damai disana. ‘Apa kau bahagia disana? Mengapa kau tidak membawaku  pergi bersamamu? Tidakkah kau tau kaulah alasanku untuk tetap bertahan hidup!’ kata-kata itu selalu keluar dari mulutku saat berada ditempat ini. Aku lelah… semua yang dia katakan salah. Hidupku tidak baik-baik saja tanpanya, tanpa semangatnya.
‘Suzuki Akira’
Ya, dia adalah nyawaku yang selama ini menjadi alasanku untuk tetap hidup. Yang selama ini menjadi malaikat yang menjagaku, orang yang mamu memberiku kehangatan lewat genggaman tangannya. Pria rapuh yang selalu bersembunyi dibalik sikapnya yang so kuat, kini tengah ‘tertidur’ untuk selamanya.
#Normal POV
Sebuah mobil sport tenga melaju dengan kecepatan tinggi. Seorang pemuda cantik yang tengah duduk dikursi kemudi memicingkan matanya sesekali, memastikan jalan yang ada didepannya. Namun pengaruh alkohol membuat pandangannya tetap buram. Ya, pria cantik itu mabuk.
“Aku… hiks… aku merindukanmu!” racaunya. Kesadarannya semakin menurun sehingga mobil yang dikemudikan dengan kecepatan tinggi itu melenceng dan menabrak pembatas jalan tanpa sempat dihindari.
CRAAASSSS!!! BRAAAKKK!!!
Tubuh kurus pria malang itu menghantam keras jendela depan mobil hingga pecah, kecerobohannya tidak memakai seatbelt nyatanya berujung fatal.  Kepulan asap pekat mengepul dibagian depan mobil, kaca bagian depannya pecah, sedangkan pria cantik itu kini tengah tersungkur diaspal dengan darah mengalir dimana-mana. Badannya terasa ngilu, namin bibir pria cantik itu menyunggingkan sebuah senyum, senyum tipis, dia tersenyum karena melihat malaikat pencabut nyawa tengah berjalan mendekatinya, mengulurkan tangan dan mengajak pria cantik itu untuk ikut bersamanya.
Jasad yang tergeletak itu kini sudah tidak berkutik, semua alat indra yang ada ditubuhnya berhenti bekerja, hanya darah segar yang setia mengalir dari kepalanya. Wajah pria cantik itu terlihat damai, bibirnya masih menyunggingkan senyum, senyum yang sempat hilang semenjak kematian kekasihnya. Dia bahagia? Tentu saja, karena pada akhirnya takdir menyatukannya kembali dengan kekasihnya -Suzuki Akira-.
[“Kau akhirnya datang juga, Shime!”] ucap seorang pria sambil tersenyum.
[“Aku merindukanmu Ue!”] jawab pria cantik yang langsung berhambur kedalam pelukan pria yang dia panggil Ue. ["Aishiteru..."] lanjut pria cantik itu -Takashima Kouyou-
Begitulah cara Tuhan memberikan kebahagian bagi umatnya. Kepedihan yang selalu berakhir manis. Kebahagiaan yang mereka dapatkan dalam dimensi lain yang terlindungi labirin tipis yang sebelumnya menghalangi keduanya.
-Fin-


Selasa, 16 Juli 2013

Cerpen : Sakura

Cinta. Satu kata yang menurutmu terlalu rumit untuk diartikan. Bukankah setiap orang pernah merasakan getaran aneh yang mengeliat didalam jiwanya, menggelitik setiap detik jika kau sedang bertemu dengan dia. Orang yang entah mengapa mampu membuat jantungmu berdebar saat ekor matamu menangkap sosok tampannya. Dan kau entah mengapa bunga-bunga sakura bermekaran didadamu. Kau begitu bahagia, dan lihat dia mampu membuatmu tersenyum sendiri.

Kau fikir mungkin rasa itu bisa membuatmu tersenyum setiap kau melihatnya. Tapi apakah kau masih bisa tersenyum saat melihat orang yang selalu membuat jantungmu berdebar sedang berlutut dihadapan wanita lain, me ggenggam tangannya, dan menyatakan perasaanya. Mungkin kau akan merasa bunga-bunga sakura yang selama ini tumbuh memenuhi hatimu gugur tanpa sisa. Yang kau rasakan saat ini hanyalah kepedihan dan mungkin kau menganggap Tuhan tidak adil padamu.

Tidak, ini bukan salah tuhan, ini juga bukan salah bunga-bunga sakura yang beberapa pekan ini bermekaran dihatimu. Bukan. Ini karena kau terlalu pengecut! Kau hanya mampu melihatnya dari jauh, dan kau juga selalu berikir dialah jodoh yang Tuhan berikan untukmu. Mungkin kau juga berfikir sikapnya yang selalu lembut saat bertemu denganmu itu adalah tanda jika dia tertarik padamu. Tidak. Cinta tidak bisa dirasakan sesederhana itu!

Bukankah yang kau lakukan selama ini hanya tersenyum jika dia bertanya padamu? Bukankah kau menyukainya diam-diam? Dan juga kau terlalu pintar untuk menyembunyikan perasaan bunga sakuramu itu. Bukankah ini salahmu? Kau terlalu naif untuk mengatakan apa yang kau rasakan. Kau terlalu munafik!

Kau tau, jika kau memnggap hatimu selalu dipenuhi bunga-bunga sakura saat kau bertemu dengannya, anggaplah saat ini kau sedang mengalami musim gugur. Dan mungkin setelah musim itu berlalu kau bisa merasakan kahadiran bayi-bayi bunga sakura yang lebih cantik, lebih indah dan lebih harum dari sebalumnya. Bukankah hidup ini kan terus bergerak seperti detakan jam dinding? Kau tidak perlu terlalu lama meratapi kebodohanmu itu.

Mengerti. Ya, mengerti kau terluka dengan musim gugur itu. dan kau harus bekerja keras untuk menyatukan kepungan-kepingan bunga sakura yang berserakan entah dimana. Dan mungkin butuh waktu lama sampai musim semi itu datang dan melahirkan bayi-bayi sakura yang baru dan cantik. Bukan hal mudah memang menjalani dua musim sekaligus, gugur dan dingin.

Jumat, 28 Juni 2013

Fanfiction: Why Is So Hurt?

Author                          :     Sinta Rostika a.k.a Soona Lee
Cast                              :     Choi Sooyoung
                                           Cho kyuhyun
                                           Other cast
Mengapa? Mengapa mencintaimu begitu sulit untukku? Bahkan saat ini tidak ada waktu untukku, walaupun hanya sekedar menamaniku meminum teh. Miris memang saat mengingat  betapa gigihnya saat kau ingin mendapatkanku dulu. Ya dulu, itu dulu, dan aku lebih merindukan dirimu yang dulu. Ayolah mungkin ini terdengar membosankan, tapi hanya itu yang aku inginkan sekarang. Aku ingin kau ada disampingku, menemaniku dan menjagaku. Bisakah? Mungkin tidak, karena sampai detik ini pun kau belum menghubungiku. Apa kau sesibuk itu oppa, sehingga kau sama sekali tidak mengingatku?

Aku menatap kembali layar handphoneku berharap ada sedikit kabar darimu, namun nihil! Apa yang kuharapkan sia-sia, tidak ada pesan sama sekali! Aku hanya bisa tersenyum miris, dan aku hanya bisa menghela nafas panjang, berharap bisa mengurangi sedikit bebanku.

***

Aku berjalan menyusuri deretan toko yang berjajar rapi di kiri dan kananku, Sesekali beberapa dari mereka mencegatku untuk masuk kedalam toko mereka. entah mengapa tiba-tiba langkahku terhenti di depan sebuah kedai kopi yang tidak terlalu ramai menurutku.

‘Clengggg’ longceng yang berada diatas pintu berbunyi nyaring membuat seorang namja yang tengah membersihkan meja menoleh ke arahku.

“Selamat datang...” sapanya ramah sambil sedikit membungkuk. Aku hanya tersenyum sambil sedikit membungkukkan badanku. Aku berjalan menuju meja yang berada dipaling pojok.


“Anda ingin memesan apa?” Tanya pelayan tadi

“Americano saja,” jawabku.

“Baiklah,” ucapnya sambil tersenyum.

Aku memandangi orang-orang yang berlalu-lalang melewati kedai ini, beberapa pasangan remaja tampak tengah asik bergandengan tangan sambil menikmati angin sore. Jujur saja aku iri pada mereka, aku ingin menghabiskan sore dengan namjaku seperti mereka. Haaah... aku—

“Maaf menuggu lama, selamat meikmati,” suara pelayan itu membangunkan lamunanku.

“Terimakasih,” wajabku sambil menyesap Americano yang kupesan tadi. ‘Haah oppa, seandainya saya aku disini bersamaku, mungkin summer evening-ku akan lebih menyenangkan.’ Gumamku dalam hati.

Tak terasa langit mulai gelap, kulihat jam yang melingkar manis di tanganku sudah menunjukkan pukul 7.00 KST dan beberapa menit lagi mungkin kedai ini akan tutup. Aku mengeluarkan beberapa lembar ribu won kemudian ku selipkan pada buku menu.

‘Clengggg’ lonceng itu berbunyi lagi saat aku kelur melewati pintu kaca kedai. Aku berjalan menuju apartemenku yang tidak jauh dari kedai ini. Aku menoleh kearah taman kecil yang betada di depan apartemenku. Entah mengapa aku ingin sekali duduk dibangku taman yang berada dibawah pohon Ex sepertinya menyenagkan. Namun ada yang menghentikan langkahku sepertinya aku mengenali sepasang kekasih yang sedang duduk di atas rerumputan. Karaena penasaran ku langkahkan kakiku mendekati mereka dan bersembunyi di balik sebuah pohon yang mampu menyembunyikanku.

“Oppa, kapan kau akan melamarku?” Tanya seorang yeoja sambil bergelayut manja ditangan namjanya.

“Kau tenang saja changia, aku pasti akan segera melamarmu. Kau yang sabar, nae!”

DEG~~~

Sepertinya aku mengenali suara namja itu, bukankah itu suara Kyuhyun oppa, tapi sedang apa dia disini? Bukankah dia sdang sibuk dengan urusan kantor? Lalu, siapa yeoja itu?

“Hem... Lalu bagaimana dengan yeojachingumu itu? Siapa namanya Choi Soo apa?”

“Choi Sooyoung changi.”jawab Kyuhyun oppa sambil tersenyum “Aku akan mengakhhirinya sesegeran mungkin,” lanjutnya.


Apa? Apa yang dia katakana tadi? Dia akan mengakhiri hubungannya denganku? Apa salahku? Mengapa kau tega melakukan ini padaku oppa? Mengapa?

“Wae oppa? Mengapa kau melakukan ini padaku?” sepertinya kehadiranku mengejutkan mereka.

“Soo... Sooyoung?” ucap Kyuhyun oppa dengan terbata?

“Nae, wae? Kau terkejut melihat kedatangaku disini?” kataku sambil tersenyum sinis.

“Ayo oppa katakan saja sekarang, aku sudah lelah dengan sandiwara ini oppa.” rengek yeoja itu. Sungguh aku sangat muak melihat wajah so polosnya.

“Apa? Sandiwara? Jadi selama ini kau mepermainkanku?”tanyaku tak percaya.

“Soo...” Kyuhyun berusaha menggenggam tanganku, namun aku berusaha menepisnya.

“Apa benar kau ingin mengakhiri hubunganmu denganku? Baiklah aku akan mengabulkan permintaanmu!” ucapku sambil berusaha tetap tegar walau sebenarnya mataku sudah sangat panas.

“Mungkin aku tidak bisa membahagiakanmu. Mian jika selama ini aku terlalu merepotkanmu, gomawo atas perhatianmu selama enam bulan ini. Aku pergi, goodbye” kataku sambil berbalik.

Selamat tinggal oppa, semoga kau bahagia hidup bersama yeoja itu. Dan aku berharap yeoja iyu bisa mencintai dan menyayangimu seperti aku mencintai dan menyayangimu. Terima kasih ata kenangan manis yang selama ini kau berikan. Aku turut merasakan kebahagiaan yang kau rasakan bersama yeoja itu, walau sebenarnya hatiku tergores. Terdengar munafik memang jika aku berkata demikian, tapi apa yang bisa kulakukan? Aku tak bisa memaksamu untuk tetap disini bersamaku dan mencintaiku selamanya, aku tidak bisa! Aku tidak bisa! Yang aku bisa lakukan saat ini adalah merelakanmu dengan yeoja lain dan pergi menjauh dari kehidupanmu, selamanya........

~~END~~

Senin, 03 Juni 2013

In Memorin [Story About Our Love]


kau tau, saat kau hadir dalam hidupku, kau membei warna baru dalam duniaku. memang saat tiu aku sedang patah hati, tapi kehadiranmu mampu membawa keceriaan yang dulu sempat hilang dariku. kau mampu membuatku tertawa dan selelu memberikan semangat untukku. dan kau juga selalu berkata “yakinlah, hari esok akan lebih indah dari hari ini”.
kau tau, saat aku bersamamu mampu membuatku melupakan semua masalahku, walau hanya sesaat. sungguh aku bahagia saat berada disampingmu dan aku ingin selamanya kau seperrti itu. berada disisiku, menjagaku dan menemaniku.
kau tau, saat aku duduk bersebelahan denganmu apa yang aku rasakan? perasaatku begitu hangat, dan ini belum pernah ku rasakan sebelumnya. dan saat aku menyandarkan kepalaku dipundakmu, aku merasa tenang, sangat tenang. dan ini belumpernah kurasakan sebelumnya.
kau tau, saat kau mengerjakan semua tugas-tugas sekolahku, sungguh aku merasa tidak enak padamu. aku takut jika aku terlalu menyusahkanmu, karena aku tau kau juga memiliki tugas yang belum kau selesaikan. dan saat kau bersusah payah mememasak untuk bekal makan siangku, aku sungguh malu. karena aku belum bisa memberimu apa-apa. dan aku berjanji suatu hari nanti aku yang akan membuatkan bekal untukmu.
kau tau, saat kau mengajakku untuk ikut berkumpul bersama teman-temanmu sebenarnya aku merasa malas, karena aku merasa diriku sebagai orang asing yang berada ditengah-tengah kalian. tapi aku berusaha untuk membuang jauh-jauh fikiran negative itu, aku takut mengecewakanmu dan membuatmu sedih.
Kau tau, perasaanku saat aku melihat seorang wanita menggandeng tanganmu dan menyandarkan kepalanya dibahumu tepat dihadapanku? Sakit, sangat sakit. Ingin rasanya saat itu juga aku berlai dan menangis sekeras-kerasnya, tapi aku bias tersenyum sambil menundukkan kepala saat melewatimu, berharap kau tak melihat kesedihan di mataku.
Kau tau, perasaanku saat aku selalu mengetahui segala hal tentangmu dari mulut rang lain, aku merasa diriku tak berguna, tak berarti apa-apa dimatamu. Tapi aku mencoba untuk mengerti, mungkin saja kau belum mempercayaiku dan tidak ingin membuatku khawatir.
Kau tau, saat kau tak ingin berbicara denganku, aku berusaha untuk memperbaiki semuanya, semampuku. Tapi kau memberikan ponselmu pada orang lain dan membalas pesan-pesan singkatku dengan kata-kata yang menurutku sungguh menyakitkan, tak apa asal kan kau memaafkanku. Dan saat aku tau, bukan kau yang m embalas pesan-pesanku, aku kecewa., dan berfikir mungkin kau sedah bosan mendengarkan semua cerita dan keluh kesaku.
Kau tau, apa yang ku rasakan saat temanmu berkata seperti ini “kau tidak pantas untuknya, dia terlalu sempurna untuk menjadi kekasihmu!”. Pada awalnya aku tidak terima, tapi lambat-laun aku sadar, apa yang mereka ucapkan benar. Kau terlalu sempurna untukku. Dan itu mebuatku bertanya-tanya , apa yang membuatmu jatuh cinta padaku? Aku tidak cantik, aku tidak terlalu pintar, bahkan aku bias dikatakan tomboy. Dan aku tidak akan pernah bisa menjadi wanita yang selalu kau idam-idamkan.
Kau tau, saat aku mengirimkan kata-kata kasar untukmu, aku tau kata-kataku akan melukai perasaanmu, begitu juga aku. Sungguh aku tidak pernah bermaksud untuk menorehkan luka yang lebih dalam dihatimu, aku putus asa, aku bngung, aku tidak tau apa yang harus kulakukan, karena ini terlalu rumit untuk ku selesaikan sendiri. Dan membuatmu membenciku, mungkin itu bias membantumu untuk melupakanku secepatnya. Maafkan aku, karena ku fikir inilah jalan yang terbaik, aku tidak ingin menyakitimu lebih dari ini, aku tidak ingin membuatmu terus berada dalam kesulitan, aku tidak ingin melihatmu kecewa, dan aku tidak igin membuatmu bertengkar dengan teman-temanmu hanya karena kau membela orang bodoh sepertiku. Sungguh aku tidak ingin melihat hal itu.
Dan kau tau, saat kau pergi dari kehidupanku, aku merasa ada sesuatu yang hilang. Hatiku terasa kosong, hari-hariku kembali kalabu, tanpa warna. Dan Aku berharap suatu saat nanti kau kembali memberi warna dalam hidupku, dan kembali mengisi ruanganmu, karena ruanganmu akan tetap menjadi milikmu, selamanya. Walaupun kau bukan yang pertama, tapi kaulah yang terindah, dan namamu masih hidup dalam hatiku hingga detik ini…
aku mencintaimu, masih sangat sangat mencintaimu...

Fanfiction : Last New Year


Author: Shynhacassiopeia a.k.a Soong Soona
Title : When New Year Come
Genre: romance, sad[?]
Main cast:
-Im Yoona
-Ok Taecyeon

~~~~~~~HAPPY READING~~~~~~~~


SYUTTT…… DUARRR….

Seorang yeoja memandang kea rah lagit dengan tatapan nanar, cahaya kembang api membekas di mata sendunya. Tatapannnya masih menerawang jauh. Teriakan terompet dan keramaian kota Seoul tak mampu mengusir rasa sepi dalam hatinya.

“Yoong, sedang apa kau disana? Ayo cepat kemari, ikutlah bersenang-senang bersama kami!” teriak seorang yeoja pada seseorang yang bernama Yoona. Yoona mencari seseorang yang memanggilnya, dan ia melihat Sooyoung, Taeyeon dan Hyoyeon sedang melambaikan tangan padanya. Ia hanya tersenyum kecil sambil menggelengkan kepala.

#falshback#

“Mianhae Yoong, jeongmal mianhae…” ucap seorang namja bertag name Taecyeon, sambil menggenggam erat tangan yeoja chingunya itu. Sementara Yoona hanya bisa menangis sambil menundukkan kepalanya.

“Wae oppa? Wae…? Mengapa kau mengkhianatiku?” Tanya Yoona akhirnya.

“Yoong, dengarkan penjelasanku dulu, ini semua tidak seperti apa yang kau fikirkan Yoong!” ucap Taecyeon menahan emosi.

“Sudahlah oppa, aku sudah lelah dengan semua ini. Mungkin ini jalan yang terbaik, kita tidak mungkin bersama lagi oppa.” Yoona mulai terisak.

“Mianhae Yoong, jeongmal mianhae. Jangan tinggalkan aku Yoong, jebal…” pinta Taecyeon dengan wajah memelas.

“Sudahlah oppa, keputusanku sudah bulat. Mianhae jika selama ini aku selalu merepotkanmu! Jaga dirimu baik-baik, dan satu lagi kurangi kebiasaan minummu itu.” ucap Yoona sambil menundukkan kepala, ia sudah tudak sanggup lagi melihat wajah namja yang ia cintai.

Taecyeon menarik nafas panjang lalu pergi meninggalkan Yoona tanpa sepatahpun. Yoona memandangi kepergian namja itu dengan tatapan nanar. ia duduk dan menelungkupkan kepalanya diantara kedua kakinya, ia akan menangis sepuasnya.

***

Keesokan harinya saat Yoona akan membuka lookernya, ia menemukan sebuah amplop berwarna biru muda dengan hiasan heart kecil berwarna senada. Yoona menautkan alisnya ‘omona, lusu selaki amplop ini! isinya apa ya?’ Tanya Yoona dalam hati dan mulai bembuka isi amplop itu. ‘Sebuah surat? Dari siapa?’ gumam Yoona dalam hati.

‘Dear
 My Lovely Deer

Mianhae tadi malam aku meninggalkanmu tanpa berkata apapun.  Aku tau, kau sebenarnya menghargai usaha yang ku lakukan. dan yang kau harus tau, aku selalu brsungguh-sungguh untuk orang yang aku sayangi! hanya saja aku butuh kau tersenyum ketika aku merasa lelah, hampir putus asa, dan sungguh aku akan kembali mengerjakan itu untuk kamu. Semua! hanya karena kamu.

Dan ya! Aku tau. bahwa ketika kau hanya diam dan memperlihatkan bahwa kau bosan, kau ingin aku tetap sabar. tapi aku tidak mau terlihat tidak bisa mengerti perasaanmu dengan mengajukan pertanyaan "jadi apa maumu?". aku akan diam sesaat, dan berpikir apa yang bisa membuat senyummu kembali lagi? karena senyummu yang menghidupkanku.

Aku tau, kamu menerima aku di samping kamu bukan semata-mata karena aku tampan. ketika kamu mengidolakan seseorang yang tampan maka aku akan memasang wajah tidak peduli, dan mencoba mengalihkan pembicaraan bukan aku tidak peduli, tapi aku cukup muak dengan cara kamu menyanjung lelaki yang bahkan mengenal kamu saja tidak, tapi aku harus menjadi pemimpin yang baik untuk kamu. dan menjadikan aku bersikap lebih bijaksana di depan kamu.

Aku cukup mengerti bahwa kau menghargai setiap usaha yang aku lakukan untuk membantumu mengerjakan tugas-tugas sekolahmu, ketika kau mengatakan dalam kesulitan, sungguh aku akan berusaha sebisaku untuk membantumu. dan ketika aku datang ke rumahmu dengan makanan, tanpa tugas yang kau butuhkan, artinya aku tidak mendapatkan apa yang kau cari dan yang ada dipikiranku saat itu hanyalah bahwa usaha terakhir yang dapat ku lakukan hanya menemanimu! hingga tugas itu selesai, meyakinkan bahwa kau tidak lupa untuk mengisi perutmu,

Aku tau kau menilai aku buruk ketika tau aku merokok, minum-minuman keras, dan selalu dekat dengan teman yeojaku. Dan ketika itu juga aku berusaha menghilangkan kebiasaanku. ketika aku tidak berhasil, maka aku akan berusaha menguranginya. menghilangkan kebiasaan itu sedikit demi sedikit. namun ketika tidak berhasil juga maka aku tidak akan tetap begitu di depanmu. Namun, ketika kau terus menekanku, maka dengan sangat terpaksa aku akan brbohong padamu, walaupun aku tau hal itu salah, namun itu aku lakukan hanya untuk membuat kmu nyaman di samping aku. Aku tau, kau kesal ketika aku mengacuhkanmu hanya untuk bertemu teman-temanku. tapi ketika ada sedikit waktu, aku mencari handphoneku dan menanyakan bagaimana kabarmu, dan taukah kamu? saat aku bertemu mereka, aku mengatakan bahwa aku memiliki seorang yeojachingu terbaik di dunia!

Dan ketika kau sedih, aku akan melakukan hal-hal konyol, melontarkan lelucon-lelucon yang mungkin tidak lucu. aku tidak bermaksud memperkeruh suasana, aku ingin melihat kau kembali tersenyum, hanya itu. Dan ketika kau melihat aku dengan pandangan tidak suka, maka ketika itu aku sungguh merasa bersalah. Jalan terakhir yang akan aku lakukan adalah meminta maaf. Berharap itu dapat sedikit mengurangi beban kau.

Sejujurnya aku tidak menyukai yeoja yang aku sayangi menangis. sungguh itu membuat aku bingung setengah mati! maka tolong jangan salahkan aku, ketika aku meminta kau berhenti menangis. namun aku pasti akan mendengarkan apa yang kau ucapkan dalam tangismu, dan percayalah, aku akan tetap disampingmu meskipun kamu menangis hingga tertidur di depanku. maka, aku akan membawa kamu masuk k rumah dan pamit pulang pada Appa dan Eommamu. dan tunggulah, maka aku akan menelepon kamu keesokan harinya untuk menanyakan kabar kamu. atau datang ke rumah membawakan coklat untuk melihat senyum kamu lagi.

Ketika amu berkata baik-baik saja, maka aku akn tersenyum dan berkata, "baiklah, kalau terjadi sesuatu katakana padaku, ne changi". karena aku tidak ingin memaksamu mengatakan sesuatu yang tidak ingin kau katakan pada aku, dan tanpa kau minta, aku akan bertanya pada sahabatmu apakah kau benar-benar baik-baik saja. jika sahabatmu tidak mau menceritakannya maka aku tidak akan mencari tau lagi. karena aku berharap kau cukup mempercayai aku untuk menceritakan semuanya. bukan karena aku memaksa kamu.

Dan ketika kamu membutuhkan aku, yakinlah bahwa aku akan selalu ada untukmu. ketika kmu mengatakan "Tidak usah" pun, aku akan selalu ada d samping kamu. karena kau adalah orang yang aku sayangi, percayalah! Sungguh! Semua ini hanya karena kau.

Aku pun tersenyum bahagia, ketika kau menulis sesuatu pada sesobek kertas kecil untukku (kira2 isinya begini), "aku sangat-sangat senang bisa bertemu denganmu! Aku akan senang sekali jika bertemu denganmu setiap hari, melihat wajahmu, mengetahui keadaanmu. dan harus kau tahu aku sangat, sangat mencintaimu. aku mohon, jangan tinggalkan aku untuk orang lain. kecuali takdir! aku tidak bisa menawar takdir itu, tapi aku harap takdir itu indah. di saat impian jadi kenyataan, menjalani kasih berdua, bahagia dan getirnya kehidupan, bersama akan aku laluin asal slalu bersamamu. kamu harus tau, tujuan hidup aku hanya ingin jadi milik kamu seutuhnya! inget itu. Saranghae oppa!"

Meskipun mungkin akhirnya nanti kau hanya akan mengkhianati ku dengan namja lain! itu akan sngat menyakitkan uhntukku! tapi aku akan mencoba bersabar. bukan karena aku rela kehilanganmu. aku hanya ingin kau bahagia. Sungguh! Semua hanya karena kamu.

Ketika kau (mungkin tanpa kau sadari) telah menyakiti hati ku dan meninggalkanku, aku sngat marah. tapi itu hanya sesaat, dan yang kau harus tahu, ketika dulu aku benar-benar telah memilihmu untuk menemaniku, maka walaupun hubungan itu berakhir, separuh ruangan hatiku sudah kau tulis menjadi ruanganmu, maka ketika aku mempunyai yeojachingu yang lain, mereka hanya akan mengisi ruang di sisi yang lain, datang, dan pergi pada sisi itu. ruanganmu akan tetap jadi milikmu, ketika kau kembali untukku.

Dan satu lagi, mungkin saat kau membaca surat ini aku telah sampai di Amerika. Mian aku tidak memberi tahumu dari awal. tapi kau tenang saja, aku akan kembali tahun depan dan merayakan tahun baru bersamamu. Ne…

Your Heartbeat
Taecyeon’

DEG…

‘Sesak, mengepa semaua ini begitu sesak? Tuhan ku mohon maafkan aku. maafkan aku karena telah menyianyiakan orang yang benar-benar mencitaiku Tuhan. Oppa mianhae, jeongmal mianhae. Dasar yeoja pphabo.. pphabo…’ rutuk Yoona pada dirinya sendiri. Ia tak bisa membendung air mata yang sedari tadi menghalagi penglihatannya. Yoona terus menangis sambil memeluk surat dari Taecyeon.

#flashback end#

Dua tahun sudah semenjak kejadian itu Yoona terus menunggu Taecyeon, namun sepertianya penantiannya sia-sia. Ia tidak tahu  kalau bus yang di tumpangi oleh Taecyeon mengalami kecelakaan, dan Taecyeon tewas di tempat karena ia mengalami luka yang cukup parah di bagian kepalanya.

‘Tuhan, aku merindukannya. izinkan aku untuk bertemu dengannya sekali saja… ku mohon Tuhan…’ pinta Yoona dalam hati. Ia tidak menyadari seseorang yang sedari tadi bersamanya, sosok itu mencoba untuk menggenggam tangan Yoona seolah memberi isyarat ‘aku-datang-memenuhi-janjiku-changi’. namun Yoona tidak menrasakan apapun, ia hanya merasakan angin berhembus menusuk tengkuknya, “Oppa…” ucap Yoona lirih

~~~END~~~

Mian kalo ffnya jelek dan banyak typonya. Karena ini FF perdanaku, semoga kalian suka. And don’t forget RCL yaou,,, hehehe…. :p


Senin, 27 Mei 2013

Aigoooo Eunhyuk Dan IU akan Menikah???

 Eunhyuk "Super Junior" dan IU kembali dikaitkan menjalin hubungan. Bahkan, keduanya dilaporkan akan menikah dalam waktu dekat. Akibat pemberitaan itu, nama IU dan Eunhyuk menjadi paling populer dalam dunia media dan mesin pencari. Kabar IU akan menikah dengan Eunhyuk bermula saatsalah satu media Korea memberitakan dengan nama inisial jika dua idola hallyu ini akan segera melepas masa lajang.

"Seorang penyanyi wanita berinisal A akan menikah dengan H, salah seorang personel boy band ternama dunia. Pernikahan ini akan berlangsung pada Oktober mendatang secara diam-diam," tulis media tersebut dilansir dari OhKpop, Senin (27/5/2013).

Akhirnya terungkap jika inisal A itu merujuk pada IU. Sementara, idola H itu adalah Eunhyuk. Kabar keduanya menjalin hubungan mulai terjadi ketika IU secara tak sengaja menggunggah foto dirinya bersama dengan Enhyuk. Di foto, IU dan Eunhyuk terlihat tengah berada di atas ranjang.

Sementara, menggangapi hal tersebut, manajemen yang menaungi IU mengungkapkan jika kabar tersebut tidaklah benar."Hal ini benar-benar konyol," kata wakil dari Loen Entertainment.

Sementara, Eunhyuk sendiri mendapatkan ucapan selamat dari rekan-rekannya di Super Junior karen akabar ini.

@Siwon407: Congratulations…Lee Hyuk Jae.

(Siwon men-tweet: Selamat...Lee Hyuk Jae)

Kangin pun tak mau kalah ia juga menuliskan pesan di Twitter. Is today April Fool’s Day? Kekeke. (Apakah hari ini April Mop?Kekeke)

Sementara, Sungmin menulis di blog miliknya mengucapkan selamat. “Eunhyuk, congratulations on your marriage~kekekekek. It′s cheating that you′re going before me. Why didn′t you tell us about it in advance? kekekekekekekekekkeke.”

(Eunhyuk, selamat atas pernikahanmu ~ kekekeke. Curang banget, kau menikah duluan Kenapa tak bertanya terlebih dahulu, agar bisa kami kasih saran? ~ kekekekeke.

Kabar pernikahan itu membuat Eunhyuk menjadi korban bahan ledekan oleh rekan-rekannya. Sementara itu, Eunhyuk sendiri dan IU belum memberikan komentra mengenai hal tersebut.

Sabtu, 18 Mei 2013

Cerpen : Cinta Tak Berujung



Entah apa yang akan aku tulis. Otakku macet, pikiranku buntu dan daya imajinasiku menghilang entah kemana. Hanya ada satu nama dalam hati dan otakku. Arya. Ya, nama itulah yang mampu membuat hatiku tak karuan belakangan ini. Aku mengenal Arya memamang sudah lama, semenjak duduk di bangku SMP, aku sudah mengenalnya. Tapi entah bagaimana awalnya aku bisa menyimpan perasaan untuknya. Mungkin ini karmaku, karena dulu aku sering menggodanya dengan panggilan ‘sayang’. Tapi saat itu aku hanya bercanda, tidak sungguh-sungguh. 
Dulu, dia selalu ada saat aku sedang memiliki masalah dengan pacar-pacarku, dia selalu menberiku nasehat. Itu dulu, sekarang dia seperti menjauhiku. Entah salah apa yang ku buat sehingga dia menjauhiku. Apa karena smsku tempo hari yang mengatakan kalau aku menyukainya? Atau dia marah karena aku terlalu mendesaknya untuk mengatakan siapa wanita yang dia sukai saat ini? Entahlah, biarkan saja waktu yang kan menjawab semua ini.
Jujur saja, saat ini aku sangat merindukannya, sampai-sampai terbawa dalam mimpi. Tapi aku malu jika aku harus mengatakan padanya, karena dia tidak mungkin mempercayai apa yang ku katakan. Aku terlanjur selalu mengatakannya jika aku mengirim message duluan. Aku hanya bisa merindukannya dari kejauhan, melihatnya tersenyum bersama teman-temannya dari balik pintu kelasku.
“Lagi apa sih? Dari tadi celingukan keluar terus?” Nesya mengejutkanku.
“Nggak, nggak ada apa-apa kok, cuma lagi pengen aja.” Jawabku bohong.
“Alah, bohong kamu, jujur saja kamu suka sama siapa sih?” selidik Nesya.
“Nggak lagi suka sama siapa-siapa kok, sure...” kataku sambil mengacungkan dua jariku.
“Aku tau kamu, Sam. Kamu nggak bisa bohongin aku!”
“Sekarang bukan waktu yang tepat untuk membahas hal ini, suatu saat nanti kamu pasti tau kok,” aku pergi meninggalkan Nesya.
Kalau masalah menutupi perasaan, aku memang pintar. Karena sampai saat ini, tidak ada satupun orang yang tau mengenai perasaanku. Aku berusaha menutupi semuanya serapi mungkin, karena jika satu oreng saja mengetahui hal ini maka satu sekolahpun akan tau.
Saat aku berjalan menuju tempat parkir, di belakang Arya sedang bercanda ria bersama teman-temannya yang lain. Entah mengapa saat aku melihatnya, dia selalu menunduk seolah tidak ingin melihatku. Ingin sekali aku menegurnya dan bertanya ‘mengapa kau bertingkah seperti itu? Apakah kau benci padaku?’ namun aku aku selalu mengurungkan niatku tersebut. Rasa penasaranku selalu menciut saat aku melihat bahwa dia sedang berjalan bersama Revan, teman SMP ku juga.
   Saat sampai dirumah, aku langsung membuka hp ku dan menulis pesan untuk Arya.
‘km knp sih, dri kmren kya yg jauhin aq? :’( ‘ send. Beberapa jam aku menunggu, tidak ada juga balasan, hingga aku tertidur. Dan saat aku bangun pun ia belum juga membalas pesanku. ‘kayanya dia benar-benar nggak mau mengenalku. Bahkan hanya untuk membalas pesan saja, dia nggak mau’ ucapku dalam hati. Tapi ya sudah lah, mungkin aku juga harus menjauhinya dan berusaha untuk menghaouskan rasa cintaku padanya.
Keesokan harinya, kebetulan aku bertemu dengannya di tempat parkir. Aku berpura-pura tidak melihatnya, karena hal itulah yang selama ini ku lakukan semenjak dia menjauhiku.
“Sam!” teriak seseorang dibelakangku. Aku menoleh, Arya melambaikan tangannya. Aku menghentikan langkahku dan menunggu Arya menyusulku.
“Ada apa?” tanyaku dingin.
“Maaf ya, semalam pesan kamu nggak aku bales. Soalnya aku lagi nggak punya pulsa.” Jawabnya.
“Oh iya, nggak apaapa kok.” Ucapku singkat. Hanya itu saja yang dia katakan, setelah itu dia mendahuluiku dan meninggalkanku. Terkadang aku heran mengapa aku bisa menyukai Arya, apa istimewanya dia buat aku? Mengapa rasa aneh itu tidak tidak datang dari dulu, mengapa rasa itu baru datang sekarang? Dia itu pemalu, pendiam, dingin, sederhana, juga bergaya biasa-biasa saja malah terkesan cupu. Mungkin itulah yang membuatku menyukainnya. Ya, aku menyukainya hanya menyukainya, bukan menyayanginya. Tapi itu cukup membuat hatiku tersiksa, karena tanpa ku sadar aku telah jatuh cinta padanya, sosok sederhana yang penuh misteri. Entah sampai kapan aku memendam perasaanku ini padanya, biarlah kisahku mengalir apa adanya, tidak perlu terlalu dipaksakan. Biarkan ku jalani semua suratan yang telah Tuhan tuliska untukku. Berharap Tuhan kan menyampaikan apa yang ku rasa selama ini padamu, Arya.