Cast : Choi
Sooyoung
Cho kyuhyun
Other cast
Mengapa? Mengapa mencintaimu begitu
sulit untukku? Bahkan saat ini tidak ada waktu untukku, walaupun hanya sekedar menamaniku
meminum teh. Miris memang saat mengingat
betapa gigihnya saat kau ingin mendapatkanku dulu. Ya dulu, itu dulu, dan
aku lebih merindukan dirimu yang dulu. Ayolah mungkin ini terdengar
membosankan, tapi hanya itu yang aku inginkan sekarang. Aku ingin kau ada
disampingku, menemaniku dan menjagaku. Bisakah? Mungkin tidak, karena sampai
detik ini pun kau belum menghubungiku. Apa kau sesibuk itu oppa, sehingga kau
sama sekali tidak mengingatku?
Aku menatap kembali layar handphoneku
berharap ada sedikit kabar darimu, namun nihil! Apa yang kuharapkan sia-sia,
tidak ada pesan sama sekali! Aku hanya bisa tersenyum miris, dan aku hanya bisa
menghela nafas panjang, berharap bisa mengurangi sedikit bebanku.
***
Aku berjalan menyusuri deretan toko
yang berjajar rapi di kiri dan kananku, Sesekali beberapa dari mereka
mencegatku untuk masuk kedalam toko mereka. entah mengapa tiba-tiba langkahku
terhenti di depan sebuah kedai kopi yang tidak terlalu ramai menurutku.
‘Clengggg’ longceng yang
berada diatas pintu berbunyi nyaring membuat seorang namja yang tengah
membersihkan meja menoleh ke arahku.
“Selamat datang...” sapanya ramah
sambil sedikit membungkuk. Aku hanya tersenyum sambil sedikit membungkukkan
badanku. Aku berjalan menuju meja yang berada dipaling pojok.
“Anda ingin memesan apa?” Tanya pelayan
tadi
“Americano saja,” jawabku.
“Baiklah,” ucapnya sambil tersenyum.
Aku memandangi orang-orang yang
berlalu-lalang melewati kedai ini, beberapa pasangan remaja tampak tengah asik
bergandengan tangan sambil menikmati angin sore. Jujur saja aku iri pada
mereka, aku ingin menghabiskan sore dengan namjaku seperti mereka. Haaah...
aku—
“Maaf menuggu lama, selamat meikmati,”
suara pelayan itu membangunkan lamunanku.
“Terimakasih,” wajabku sambil menyesap
Americano yang kupesan tadi. ‘Haah oppa, seandainya saya aku disini bersamaku,
mungkin summer evening-ku akan lebih menyenangkan.’ Gumamku dalam hati.
Tak terasa langit mulai gelap, kulihat
jam yang melingkar manis di tanganku sudah menunjukkan pukul 7.00 KST dan
beberapa menit lagi mungkin kedai ini akan tutup. Aku mengeluarkan beberapa
lembar ribu won kemudian ku selipkan pada buku menu.
‘Clengggg’ lonceng itu
berbunyi lagi saat aku kelur melewati pintu kaca kedai. Aku berjalan menuju
apartemenku yang tidak jauh dari kedai ini. Aku menoleh kearah taman kecil yang
betada di depan apartemenku. Entah mengapa aku ingin sekali duduk dibangku
taman yang berada dibawah pohon Ex sepertinya menyenagkan. Namun ada yang
menghentikan langkahku sepertinya aku mengenali sepasang kekasih yang sedang
duduk di atas rerumputan. Karaena penasaran ku langkahkan kakiku mendekati
mereka dan bersembunyi di balik sebuah pohon yang mampu menyembunyikanku.
“Oppa, kapan kau akan melamarku?” Tanya
seorang yeoja sambil bergelayut manja ditangan namjanya.
“Kau tenang saja changia, aku pasti
akan segera melamarmu. Kau yang sabar, nae!”
DEG~~~
Sepertinya aku mengenali suara namja
itu, bukankah itu suara Kyuhyun oppa, tapi sedang apa dia disini? Bukankah dia
sdang sibuk dengan urusan kantor? Lalu, siapa yeoja itu?
“Hem... Lalu bagaimana dengan
yeojachingumu itu? Siapa namanya Choi Soo apa?”
“Choi Sooyoung changi.”jawab Kyuhyun
oppa sambil tersenyum “Aku akan mengakhhirinya sesegeran mungkin,” lanjutnya.
Apa? Apa yang dia katakana tadi? Dia
akan mengakhiri hubungannya denganku? Apa salahku? Mengapa kau tega melakukan
ini padaku oppa? Mengapa?
“Wae oppa? Mengapa kau melakukan ini
padaku?” sepertinya kehadiranku mengejutkan mereka.
“Soo... Sooyoung?” ucap Kyuhyun oppa
dengan terbata?
“Nae, wae? Kau terkejut melihat
kedatangaku disini?” kataku sambil tersenyum sinis.
“Ayo oppa katakan saja sekarang, aku
sudah lelah dengan sandiwara ini oppa.” rengek yeoja itu. Sungguh aku sangat
muak melihat wajah so polosnya.
“Apa? Sandiwara? Jadi selama ini kau
mepermainkanku?”tanyaku tak percaya.
“Soo...” Kyuhyun berusaha menggenggam
tanganku, namun aku berusaha menepisnya.
“Apa benar kau ingin mengakhiri
hubunganmu denganku? Baiklah aku akan mengabulkan permintaanmu!” ucapku sambil
berusaha tetap tegar walau sebenarnya mataku sudah sangat panas.
“Mungkin aku tidak bisa
membahagiakanmu. Mian jika selama ini aku terlalu merepotkanmu, gomawo atas
perhatianmu selama enam bulan ini. Aku pergi, goodbye” kataku sambil berbalik.
Selamat tinggal oppa, semoga kau
bahagia hidup bersama yeoja itu. Dan aku berharap yeoja iyu bisa mencintai dan
menyayangimu seperti aku mencintai dan menyayangimu. Terima kasih ata kenangan
manis yang selama ini kau berikan. Aku turut merasakan kebahagiaan yang kau
rasakan bersama yeoja itu, walau sebenarnya hatiku tergores. Terdengar munafik
memang jika aku berkata demikian, tapi apa yang bisa kulakukan? Aku tak bisa
memaksamu untuk tetap disini bersamaku dan mencintaiku selamanya, aku tidak
bisa! Aku tidak bisa! Yang aku bisa lakukan saat ini adalah merelakanmu dengan
yeoja lain dan pergi menjauh dari kehidupanmu, selamanya........
~~END~~